
Dokumentasi RA Raudlatul Qur’an Batam
Masa kanak-kanak adalah periode emas dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang. Di fase inilah pondasi iman sebaiknya ditanamkan agar anak tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia, berjiwa sosial, dan memiliki keteguhan hati dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Para pendidik dan tokoh agama menegaskan bahwa pendidikan iman sejak dini bukan sekadar mengajarkan anak untuk mengenal ibadah, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, dan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Anak yang sejak kecil telah mengenal tauhid akan lebih mudah diarahkan untuk bersikap jujur, sabar, dan penuh kasih sayang.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Luqman ayat 13:
“Hai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
Ayat ini mengingatkan betapa pentingnya mengenalkan tauhid sejak anak-anak, agar mereka memahami hakikat penciptaan dan terhindar dari perilaku yang menyimpang.
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menegaskan peran besar orang tua dalam menanamkan nilai keimanan sejak anak masih kecil. Lingkungan keluarga yang penuh teladan, doa, dan pengajaran agama akan menjadi pondasi kokoh yang membimbing anak hingga dewasa.
Dengan pembiasaan yang konsisten, seperti mengajak anak shalat, membaca doa harian, mengenalkan Al-Qur’an, dan membiasakan ucapan baik, diharapkan lahir generasi muda yang kuat imannya, cerdas pikirannya, dan mulia akhlaknya sebagai penerus bangsa dan agama.




