Siswa-siswi MTs Raudlatul Qur’an Batam mengikuti kegiatan belajar dengan penuh semangat dan kedisiplinan, meneladani nilai tawadhu dalam setiap proses menuntut ilmu.
Suasana siswa MTs Raudlatul Qur’an Batam saat mengikuti kegiatan pembelajaran

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap amal yang kita lakukan — baik ibadah maupun aktivitas duniawi — bergantung pada niat yang tertanam di hati. Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
“Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niatnya.”
(HR. Bukhari)

Hadis agung ini mengajarkan bahwa keikhlasan adalah dasar dari setiap amal. Ibadah yang tampak besar di mata manusia belum tentu bernilai di sisi Allah jika tidak disertai niat yang benar. Sebaliknya, amal kecil yang dilakukan dengan ikhlas dapat menjadi sangat besar pahalanya di sisi Allah SWT.

Niat adalah urusan hati yang hanya diketahui oleh Allah. Ia menjadi pembeda antara amal yang bernilai ibadah dan yang sekadar rutinitas. Bahkan belajar di sekolah, mengajar, bekerja, atau membantu sesama — semua bisa menjadi ibadah jika diniatkan karena Allah.

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan, hadis ini merupakan tolok ukur diterimanya amal, dan menjadi dasar utama dalam setiap perbuatan seorang muslim. Karena itu, penting bagi kita untuk selalu memperbaiki niat sebelum melakukan sesuatu.

Allah SWT berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
“Padahal mereka tidak diperintah kecuali untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.”
(QS. Al-Bayyinah: 5)

Dengan niat yang ikhlas, setiap langkah menjadi ibadah, setiap ilmu menjadi cahaya, dan setiap amal menjadi ladang pahala.

Mari kita mulai setiap aktivitas dengan niat yang lurus karena Allah. Sebab keikhlasan adalah kunci keberkahan dalam hidup dan ilmu.

Suasana siswa MTs Raudlatul Qur’an Batam saat mengikuti kegiatan pembelajaran