
Foto Suasana Siswa Siswi RA RQ 01 Belajar tata cara sholat
Generasi muda di era modern harus dibentuk secara seimbang melalui tiga aspek utama yakni kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam ajaran Islam juga ditegaskan pentingnya pribadi-pribadi yang berilmu, memiliki akhlak baik dan memiliki kekuatan jasmani. Semua elemen harus bahu membahu mewujudkan generasi yang memiliki tiga aspek tersebut sehingga terwujud generasi yang pintar, benar, dan segar.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ. أَمَّا بَعْ
أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. اِتَّقُوْ اللهَ، وَاعْمَلُوا الصَّالِحَاتِ وَاجْتَنِبُوا الْمُنْكَرَاتِ وَاذْكُرُوا اللهَ فِي أَيَّامٍ مَعْلُوْمَاتٍ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ قَالَ اللهُ تَعَالَى: وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ، فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدً
Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah, Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Di antara perintah Allah yang harus kita lakukan adalah melakukan ikhtiar untuk mewujudkan keturunan atau generasi kuat yang dalam Al-Qur’an disebutkan pada surat An-Nisa ayat 9:
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ، فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Artinya: “Hendaklah takut orang-orang yang andaikan meninggalkan keturunan yang lemah di belakang (kematian) mereka maka mereka mengkhawatirkannya; maka hendaklah mereka juga takut kepada Allah, dan hendaklah mereka berkata dengan perkataan yang benar.”
Ayat ini menjadi peringatan bagi kita agar bersungguh-sungguh mempersiapkan generasi dengan ilmu, akhlak, dan kekuatan, agar mereka tidak menjadi generasi yang rapuh dan lemah menghadapi tantangan zaman. Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah, Di era modern ini tantangan bagi generasi kita semakin besar. Bukan hanya dalam hal keimanan, tetapi juga dalam bidang ilmu pengetahuan, akhlak, dan keterampilan hidup. Karena itu penting bagi kita memastikan anak-anak kita tumbuh menjadi generasi kuat dari sisi kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan). Kita ingin keturunan kita tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter mulia dan memiliki kekuatan fisik serta keterampilan untuk menghadapi kehidupan. Di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi, pendidikan tidak lagi cukup hanya berfokus pada kecerdasan intelektual semata. Terlebih saat ini sangat mudah sekali mengakses berbagai ilmu pengetahuan melalui internet dan media digital lainnya. Generasi masa kini dituntut memiliki keseimbangan antara kognitif, afektif, dan psikomotor agar mampu bertahan, berkembang, dan benar-benar menjadi generasi yang pintar, benar, dan segar. Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah, Generasi yang pintar adalah mereka yang terampil dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, serta mampu beradaptasi dengan perubahan. Pintar bukan hanya tentang menguasai teori, tetapi juga bagaimana memilah, memilih, serta mengolah informasi menjadi pengetahuan yang berguna. Generasi cerdas ditandai dengan rasa ingin tahu yang tinggi, kemampuan menganalisis, serta kecakapan mengambil keputusan yang tepat. Semua ini bisa dicapai dengan mencari ilmu melalui cara yang baik, dengan niat ikhlas karena Allah swt. Langkah ini tidak hanya berdimensi duniawi saja, namun memiliki dimensi ukhrawi yakni meraih surganya Allah swt.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: “Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju surga.” (HR Bukhari dan Muslim)
Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah, Selanjutnya generasi yang benar adalah mereka yang di balik kecerdasan otaknya, memiliki hati dan sikap yang luhur. Pendidikan afektif kepada generasi muda meliputi penanaman nilai moral, etika, empati, daya juang, dan kepedulian sosial. Tantangan zaman modern dan derasnya arus informasi saat ini seringkali menumpulkan nurani dan melunturkan nilai-nilai luhur. Sikap materialistis dan serakah mudah menjangkiti orang-orang modern. Oleh karena itu, penting membentuk karakter yang berlandaskan pada kebenaran, kejujuran, toleransi, serta rasa tanggung jawab. Generasi benar akan mampu menjadi penyeimbang kemajuan teknologi dengan kebijaksanaan, sehingga tidak terjebak dalam arus negatif perkembangan zaman. Akhlak mulia menjadi hal yang harus ditanamkan sejak dini pada generasi muda.
Hal ini sesuai dengan misi diutusnya Rasulullah saw yang termaktub dalam haditsnya:
إِنَّمَابُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ
Artinya : “Sesungguhnya aku diutus (ke dunia ini) hanya untuk menyempurnakan keluhuran akhlak.” (HR. Al-Baihaqi, Juz 10, halaman 323)
Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan afektif khususnya akhlak bukan hanya bagian dari pendidikan moral, tetapi inti dari ajaran Islam. Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah, Selain pintar dan benar, generasi modern saat ini juga harus menjadi generasi yang segar. Aspek psikomotor ini meliputi keterampilan praktis, kreativitas, serta kesehatan jasmani. Aktivitas fisik yang seimbang akan membuat tubuh sehat dan jiwa kuat. Keterampilan psikomotor juga melatih kemandirian, ketekunan, dan kesiapan dalam menghadapi tantangan nyata. Generasi yang segar jasmani akan lebih produktif, energik, dan siap berkarya di berbagai bidang kehidupan.
Rasulullah bersabda: الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللّٰهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ
Artinya: “Mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai oleh Allah dari mukmin yang lemah.” (HR. Muslim, No: 4816).
Di era saat ini, kita menemui era di mana manusia modern kurang bergerak fisiknya karena asyik bermain HP. Dari situasi ini muncullah istilah generasi rebahan atau generasi yang malas untuk melakukan aktivitas fisik. Ini tentunya akan menjadikan masalah kesehatan sendiri ditambah dengan fakta bahwa pola makan masyarakat modern saat ini sangat sulit dikontrol. Berbagai jenis makanan mudah kita dapatkan dengan berbagai bahan kandungan dan unsur kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah, Oleh karena itu, mari kita berupaya untuk mewujudkan generasi dan keturunan kita menjadi pintar, benar, dan segar karena merekalah yang akan menjadi penerus peradaban. Mereka adalah pewaris dan penerus perjuangan agama dan bangsa yang perlu kita bekali dengan bekal yang benar.
Rasulullah saw bersabda: اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ Artinya: “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara; (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, (2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu (3) Masa kayamu sebelum datang masa fakirmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu (5) Hidupmu sebelum datang matimu.” (HR Al-Hakim)
Semoga Allah swt senantiasa memberikan kekuatan bagi kita untuk bisa membekali anak-anak kita dengan pendidikan yang baik dan semoga keturunan kita menjadi pribadi yang mampu menghadapi perubahan zaman serta menjadi generasi yang menjadi bagian dari peradaban yang mulia. Amin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ



